1_407812392l.jpg

1 April 2009

SITU GINTUNG DIPERTAHANKAN SEBAGAI DAERAH KONSERVASI
Sumber : Pusat Komunikasi Publik 010409




Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengatakan, kawasan Situ Gintung, Ciputat Tangerang akan tetap dipertahankan sebagai daerah konservasi. Namun, Departemen PU akan menurunkan daya tampung Situ tersebut. Fungsi konservasi ditujukan untuk melestarikan air, mengawetkan air, dan mengisi air tanah di daerah tersebut. Djoko Kirmanto mengatakan hal tersebut kepada para wartawan di Jakarta, Rabu (1/4) siang di sela-sela rapat pembahasan penanganan tanggul Situ Gintung.

Sehari sebelumnya, pada rapat terbatas dengan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu di Sekolah Polwan, Pasar Minggu, Jakarta, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan hal yang sama. “Situ akan dibangun kembali dengan syarat aman untuk rakyat, oleh karena itu volume air akan diturunkan. Situ tersebut penting sebagai tempat konservasi air,” sebut Wapres. Wapres juga menyatakan, tidak ada relokasi besar-besaran bagi korban kejadian Situ Gintung. Wapres meminta Wali Kota Tangerang Selatan dan Gubernur Banten segera membuat rencana tata ruang kawasan situ.

“Pembangunan harus sesuai dengan rencana tata ruang,” imbuh Wapres. Pembangunan ulang situ lengkap dengan instrumennya seperti spillway (bangunan pelimpah yang berfungsi untuk membuang kelebihan air dari waduk ke saluran pembuang –red) direncanakan dapat diselesaikan pada Oktober tahun ini atau sebelum musim hujan datang.

Jusuf Kalla menambahkan, pembangunan ulang situ diperkirakan menelan dana Rp. 200 - 300 miliar yang akan diambil dari anggaran negara. Djoko Kirmanto menuturkan, Departemen PU segera membangun kembali Situ Gintung setelah rencana redesainnya selesai.

“Kita inginkan (pembangunan kembali Situ Gintung-red) secepat mungkin, karena pengerjaan hanya bisa dilakukan pada musim kemarau,” ungkap Djoko
Kirmanto.

Hari ini, Menteri PU bersama para pejabat internal Departemen PU sedang membahas rencana pembangunan kembali waduk dengan daya tampung 1,5 juta m3 tersebut.

“Saya harus yakin bahwa rekomendasi hasil dari rapat pembahasan ini merupakan pilihan yang terbaik dan paling tepat untuk Situ Gintung,” tegas Djoko Kirmanto.

Mengantisipasi agar kejadian jebolnya tanggung Situ Gintung tidak terulang di wilayah lain, Menteri PU telah membentuk tim pengamanan bendungan untuk mengevalusi kondisi 202 situ yang ada di kawasan Jabodetabek. Departemen PU juga akan meningkatkan sistem pengawasan seluruh situ tersebut.

Selain itu Departemen PU juga telah merehabiltasi sebagian situ-situ yang mengalami kerusakan. Pada tahun ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
Ciliwung-Cisadane menangani 7 situ dengan dana sebesar Rp 28,6 miliar.

Sedangkan Pitoyo Subandrio, Kepala BBWS Ciliwung-Cisadane menjelaskan pembangunan ulang Situ Gintung dengan menurunkan volume tampungannya merupakan opsi yang dipilih dari tiga opsi yang ditawarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Dua opsi lainnya adalah rekonstruksi Situ Gintung seperti semula dan mengembalikan sesuai kondisi alur sungai sebelum adanya situ (river restoration).

“Situ akan dibangun kembali sebagai chekdam dengan ketinggian sekitar lima meter, jadi volume air tidak banyak, dan dapat mengurangi resiko,” kata Pitoyo Subandrio. Checkdam adalah bendungan kecil yang dibangun dalam sebuah saluran atau alur air yang kecil untuk mengurangi kecepatan aliran sunga

Comments :

0 komentar to “ ”